Disaat
rasa tak lagi bisa memaksa, disaat itulah hati tabah utk menrima..disaat luka tak lagi
bisa berbicara, disaat itulah duka terbaur canda..
ya tiba-tiba
aja kata itu muncul menjadi satu harmonisasi perasaan yang gw alami saat
ini..ya saat ini..atau mungkin bukan saat ini aja, ah sudahlah..paling
ga bisa mengendalikan ledakan emosi yang suka muncul secara spontan..
langkah
kaki yang telah gw lalui di masa lalu, meninggalkan jejak sangat dalam, iya
dalam teramat..hingga gw masih bisa merasakan derap langkah pijakan
itu..yaaa masih bisa gw rasakan..
sampai
kapan ? gw udah coba dengan cara keras, gw juga uda coba dengan cara
lembut..tapi apa hasilnya, nihil..memori masa lalu masih aja terus menggerogoti
masa-masa yang sedang gw jalani saat ini..
lalu,
sekarang gw harus gimana ? apa gw harus tetap "keep calm" utk terus berada dalam lingkaran risau yg
gw rasa, apa gw harus tetap dengan cara gw untuk melupa, apa gw harus tetap jalanlurus kedepan tanpa menggubris sisi kanan kiri gw..haaaahh
gw
bener-bener ga mau untuk memilih, yaa karena memang ga ada yg harus
dipilih..apa coba yg gw harus pilih, ga ada..duduk tenang, nikmati hari, tumpahkan risau dalam alunan petikan gitar dan kata demi kata yg tercoret abstrak diatas kertas putih..yaaa cara paling tepat untuk membunuh risau menjadi sebuah seni..
ah
sudahlah..ga perlu mencemaskan kerisauan..ga ada
manfaatnya sama sekali..yang pasti bulan akan selalu membutuhkan matahari walau
terhalang oleh indahnya bumi..bulan yang akan selalu setia untuk bumi, akan selalu membutuhkan cahaya, yaa karena bulan tak bisa
menerangi dirinya sendiri tanpa bantuan cahaya terang, dari gagahnya sang matahari..yaa sepertinya begitu..
0 komentar:
Posting Komentar